Lipeg : Dari Gunungkidul untuk Indonesia

Setelah dua tahun pandemi memaksa seluruh event olahraga terhenti, termasuk salah satunya turnamen sepakbola antar pelajar, Liga Pelajar Gunungkidul atau Lipeg. Lipeg 6 pada tahun 2020 terpaksa tidak dapat dilanjutkan, akibat pandemi covid, dan harus terhenti ditengah jalannya turnamen.
Saat pandemi mulai reda, aktifitas keolahragaan mulai bergeliat kembali dengan kehadiran penonton, seiring pelonggaran aturan protokol kesehatan. Liga Indonesia yang juga sempat terhenti akhirnya dimulai. Namun naas, sebuah tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang, membuat dunia sepakbola Indonesia kembali terpuruk.
Peristiwa tersebut berimbas pada kegiata olahraga khususnya sepakbola di daerah, termasuk lipeg.
Namun setelah kembali diijinkannya kegiatan olahraga sepakbola di daerah, Lipeg 7 yang sedianya digelar pada bulan september 2022, terpaksa diundur hingga 25 November 2022.
Dalam gelaran lipeg 7 ini, diharapkan menjadi tombak bergeliatnya kembali event-event sepakbola di daerah dan nasional.
Ketua panpel lipeg Heri Santosa dalam sambutan pembukaan lipeg 7 berharap, dengan lipeg ini digelar dengan aman dan lancar, bisa menjadi percontohan bagi kegiatan keolahragaan lain yang melibatkan suporter.
” Dengan adanya ijin penyelenggaran dan terlaksana dengan aman, nyaman dan lancar, termasuk dengan kehadiran suporter, lipeg menjadi tolak ukur turnamen serupa di berbagai tingkatan. Kita persembahkan lipeg dari Gunungkidul untuk Indonesia”. tuturnya.